Belajar dari Nasehat Nabi Muhammad terhadap Abu Dzar Al-Ghifari
Nabi SAW bersabda;
"Wahai Abu Dzar, perbaruilah kapal Anda, karena laut itu begitu dalam; bawalah bekal yang sempurna (cukup), karena perjalanan menuju akhirat itu amat jauh; peringanlah beban, karena jalan pendakian itu amat melelahkan; ikhlaslah dalam beramal, karena sesungguhnya Sang Korektor (yang meneliti) amat jeli dan teliti."
1. Perbaruilah Kapal Anda, karena laut begitu dalam.
Maksud dari nasihat tersebut adalah perbarui dan perbaiki niat, karena semua amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. selama kita hidup pastikan niat kita tulus dan ikhlas karena Allah SWT. Hanya Dia yang mengetahui niat kita di dalam hati dan segala sesuatunya. Pertolongan dan Ridho Allah terhadap seseorang tergantung pada niatnya, bila ikhlas dan tulus maka Allah menyempurnakan pertolongannya, sebaliknya, jika niatnya kurang dan cacat, maka pertolongan Allah sesuai dengan kadar niatnya itu.
2. Bawalah bekal yang sempurna (cukup), karena perjalanan menuju akhirat itu amat jauh. Bagaimanakah bekal yang sempurna dan cukup itu? Apa yang kita lakukan di dunia ini hanyalah semata-mata mencari bekal yang cukup untuk di akhirat. Maka tidak ada satu pun kegiatan yang tidak dicatat oleh malaikat atit dan raqib. Bekal ini harus meliputi kemapanan kita hidup di dunia maupun di akhirat. Bayangkan ketika di dunia ini kita masih merasa kurang, baik materi maupun spiritual, dan selalu mengeluh. Bagaimana bisa kita mengumpulkan bekal untuk di akhirat kelak? Padahal telah jelas janji Allah terhadap hamba-Nya yang selalu dekat dengan-Nya bahwa tidak ada pertolongan lain selain dari-Nya yang akan mencukupi bekalnya.
3. Peringanlah beban, karena jalan pendakian itu amat melelahkan.
Cukupkanlah dosa kita, dan bertobatlah, jangan terjerumus lagi dalam lobang hitam kegelapan. Hidup di dunia ini memang banyak kesulitan dan rintangannya sehingga membuat kita lelah dan lalai untuk mengingat-Nya.Hanya dengan bertobat dan luruskan niat, maka perjalanan kita pun akan terasa ringan dan jelas dengan tujuannya, yaitu tertuju kepada Allah.
4. ikhlaslah dalam beramal, karena sesungguhnya sang Korektor (yang meneliti) amat jeli dan teliti."
Hanya Allah yang mengetahui apa yang ada di dalam hati kita, maka Dia lah Zat yang Maha Jeli dan Teliti untuk memantau keadaan hati yang selalu dibolak-balikkan-Nya.
Abu Sulaiman Ad-Darani berkata; "Keberuntungan besar bagi orang yang tidak melangkah satu pun selama umurnya, selain kepada Allah SWT". Pernyataan ini berdasarkan sabda Nabi SAW; "Ikhlaslah dalam beramal, maka yang sedikit pun darinya akan mencukupi Anda."
Syair:
Bertobat bagi manusia wajib,
namun meninggalkan dosa-dosa lebih wajib.
Bersabar menghadapi musibah itu berat
tapi terlepasnya pahala lebih berat.
Perubahan setiap zaman memang mengherankan
tetapi kelalaian manusia justru lebih mengherankan.
Setiap yang datang itu dekat
namun kematian yang akan menjemput jauh lebih dekat."
Diriwayatkan dari Anas, bahwa suatu hari Nabi SAW keluar sambil memegang tangan Abu Dzar seraya bersabda;
"Wahai Abu Dzar, apakah Anda mengetahui, sesungguhnya di hadapan kita terbentang jalan pendakian yang terjal sangat sulit dilalui, dimana tidak akan dapat melakukan pendakian selain oleh orang-orang yang meringankan bebannya?" Seseorang bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah aku ini tergolong orang-orang yang ringan atau justru memperberat beban?' Beliau bersabda: 'Adakah Anda punya makanan hari ini?" Dia menjawab: 'Ya punya.' Rasulullah SAW bertanya lagi" 'Apakah Anda punya makanan untuk besok?' Dia menjawab 'Ya punya.' Rasulullah SAW bertanya lagi" 'Apakah Anda punya makanan untuk besok lusa? Dia menjawab 'Tidak punya'. Lalu Rasulullah bersabda: 'Andaikan Anda telah punya jatah makanan untuk tiga hari, maka Anda tergolong orang-orang berbeban berat.'"
Demikianlah Nasihat Nabi SAW terhadap Abu Dzar yang berlaku juga untuk kita semua, agar bersama-sama dapat kembali kepada Allah dengan niat yan tulus ikhlas dan perbekalan yang cukup.
"Wahai Abu Dzar, perbaruilah kapal Anda, karena laut itu begitu dalam; bawalah bekal yang sempurna (cukup), karena perjalanan menuju akhirat itu amat jauh; peringanlah beban, karena jalan pendakian itu amat melelahkan; ikhlaslah dalam beramal, karena sesungguhnya Sang Korektor (yang meneliti) amat jeli dan teliti."
1. Perbaruilah Kapal Anda, karena laut begitu dalam.
Maksud dari nasihat tersebut adalah perbarui dan perbaiki niat, karena semua amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. selama kita hidup pastikan niat kita tulus dan ikhlas karena Allah SWT. Hanya Dia yang mengetahui niat kita di dalam hati dan segala sesuatunya. Pertolongan dan Ridho Allah terhadap seseorang tergantung pada niatnya, bila ikhlas dan tulus maka Allah menyempurnakan pertolongannya, sebaliknya, jika niatnya kurang dan cacat, maka pertolongan Allah sesuai dengan kadar niatnya itu.
2. Bawalah bekal yang sempurna (cukup), karena perjalanan menuju akhirat itu amat jauh. Bagaimanakah bekal yang sempurna dan cukup itu? Apa yang kita lakukan di dunia ini hanyalah semata-mata mencari bekal yang cukup untuk di akhirat. Maka tidak ada satu pun kegiatan yang tidak dicatat oleh malaikat atit dan raqib. Bekal ini harus meliputi kemapanan kita hidup di dunia maupun di akhirat. Bayangkan ketika di dunia ini kita masih merasa kurang, baik materi maupun spiritual, dan selalu mengeluh. Bagaimana bisa kita mengumpulkan bekal untuk di akhirat kelak? Padahal telah jelas janji Allah terhadap hamba-Nya yang selalu dekat dengan-Nya bahwa tidak ada pertolongan lain selain dari-Nya yang akan mencukupi bekalnya.
3. Peringanlah beban, karena jalan pendakian itu amat melelahkan.
Cukupkanlah dosa kita, dan bertobatlah, jangan terjerumus lagi dalam lobang hitam kegelapan. Hidup di dunia ini memang banyak kesulitan dan rintangannya sehingga membuat kita lelah dan lalai untuk mengingat-Nya.Hanya dengan bertobat dan luruskan niat, maka perjalanan kita pun akan terasa ringan dan jelas dengan tujuannya, yaitu tertuju kepada Allah.
4. ikhlaslah dalam beramal, karena sesungguhnya sang Korektor (yang meneliti) amat jeli dan teliti."
Hanya Allah yang mengetahui apa yang ada di dalam hati kita, maka Dia lah Zat yang Maha Jeli dan Teliti untuk memantau keadaan hati yang selalu dibolak-balikkan-Nya.
Abu Sulaiman Ad-Darani berkata; "Keberuntungan besar bagi orang yang tidak melangkah satu pun selama umurnya, selain kepada Allah SWT". Pernyataan ini berdasarkan sabda Nabi SAW; "Ikhlaslah dalam beramal, maka yang sedikit pun darinya akan mencukupi Anda."
Syair:
Bertobat bagi manusia wajib,
namun meninggalkan dosa-dosa lebih wajib.
Bersabar menghadapi musibah itu berat
tapi terlepasnya pahala lebih berat.
Perubahan setiap zaman memang mengherankan
tetapi kelalaian manusia justru lebih mengherankan.
Setiap yang datang itu dekat
namun kematian yang akan menjemput jauh lebih dekat."
Diriwayatkan dari Anas, bahwa suatu hari Nabi SAW keluar sambil memegang tangan Abu Dzar seraya bersabda;
"Wahai Abu Dzar, apakah Anda mengetahui, sesungguhnya di hadapan kita terbentang jalan pendakian yang terjal sangat sulit dilalui, dimana tidak akan dapat melakukan pendakian selain oleh orang-orang yang meringankan bebannya?" Seseorang bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah aku ini tergolong orang-orang yang ringan atau justru memperberat beban?' Beliau bersabda: 'Adakah Anda punya makanan hari ini?" Dia menjawab: 'Ya punya.' Rasulullah SAW bertanya lagi" 'Apakah Anda punya makanan untuk besok?' Dia menjawab 'Ya punya.' Rasulullah SAW bertanya lagi" 'Apakah Anda punya makanan untuk besok lusa? Dia menjawab 'Tidak punya'. Lalu Rasulullah bersabda: 'Andaikan Anda telah punya jatah makanan untuk tiga hari, maka Anda tergolong orang-orang berbeban berat.'"
Demikianlah Nasihat Nabi SAW terhadap Abu Dzar yang berlaku juga untuk kita semua, agar bersama-sama dapat kembali kepada Allah dengan niat yan tulus ikhlas dan perbekalan yang cukup.
Komentar
Posting Komentar