Jalan yang Lurus

Ada dua titik yang memiliki jarak tertentu. Dua titik itu menunjukan tempat asal dan tempat tujuan. Diantar dua titik tersebut harus ada garis penghubung, agar sampai pada titik yang dituju. Penarikan garis tersebut menunjukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai titik tujuan. Garis tersebut adalah jalan. Jalan yang harus dilalui untuk sampai kepada tempat tujuan. Jalan tersebut bermacam-macam, ada yang lurus, banyak tikungan, berputar-putar bahkan ada juga yang salah jalan, sehingga tidak sampai pada tujuan.

"Tunjukilah kami jalan yang lurus"
"Jalan yang Kau anugerahkan nikmat, bukan jalan yang sesat dan jalan yang buruk"
(Al-Fatihah, ayat 6-7.)

Jalan yang lurus adalah jalan yang terdekat untuk sampai pada tujuan. Namun adakah jalan tersebut berlaku untuk semua orang? Tentu, jawabannya adalah "BISA", tetapi dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Sebagai manusia yang bergama, kita dituntut untuk dapat kembali kepada Sang Pencipta, dengan jalan yang telah disediakan, rambu-rambu yang berlaku dan bekal yang telah disiapkan. Jalan lurus kembalinya kita kepada Sang Pencipta ditempuh dengan satu cara, dan hanya satu cara, yaitu dengan "KETAQWAAN".

Jalan yang lurus hanya dapat ditempuh bagi orang-orang yang bertaqwa. Dengan bertaqwa kita akan selalu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan ini kita aka terjaga dalam jalan yang lurus dan benar untuk mencapai kembalinya kita ke sisi Tuhan Yang Maha Esa. Jalan yang lurus ini senantiasa selalu mendapat ridho dan berkah dari Allah SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perumpamaan Pohon Kebaikan

Belajar dari Nasehat Nabi Muhammad terhadap Abu Dzar Al-Ghifari